Monday, June 4, 2012

BEKISAR , AYAM BLESTER ANTAR JENIS

MEMBUAT BEKISAR CARA KANGEAN
Ayam bekisar bukanayam biasa, karena merupakan persilangan antara dua ayam yang berlainan jenis.Sebagai pejantan dipergunakan ayam hutan hijau Gallus Varius yang telahjinak, sedangkan induk betinanya ayam kampung Gallus Domestica.silahkan KLIK DISINI
Ayam hutan hijau jantan sebagai induk pejantan bisa diperolah dari hasi ternak (breeding)ataupun hasil tangkapan di hutan. Bila dari hasil tangkapan, prosespenjinakannya akan memakan waktu lama lantaran sifatnya yang sangat penakut.Tanda-tanda ayam hutan hijau yang sudah jinak ialah tidak takut jika didekatioleh orang. Ayam hutan hijau yang sudahsiap untuk dikawinkan akan rajin berkokok. Bunyinya “ CE-Ki-Krek!”, secaraberulang-ulang dengan jengger tegak merah menyala dan warna bulu yang lebihhijau berkilat. Induk betina ayam kampung yang akan dikawinkan silang harusdipilih yang baik jenisnya. Potongan tubuhnya pun harus dipilih yang gempal danbagus, sehat dan bunyi kokoknya keras panjang. Sifat ini nantinya akanberpengaruh terhadap bunyi suara turunannya. Begitu pula bentuk kepala jugaharus diperhatikan, sebaiknya induk betina yang berjenger wilah, agar anakketurunannya tetap memiliki jengger yang bentuknya lebar dan bagus. Jangandipilih yang berjengger mawar atau ercis, karena jengger ini bentuknya pendekdan tebal. Begitu pula warna bulu, juga akan menentukan warna bulu keturunanblasterannya. Umumnya orang menyukai induk betina ayam kampung yang warnabulunya hitam mulus, putih mulus, atau kekuning-kuningan.Dengan harapannantinya akan diperoleh ayam bekisar yang warna bulunya hitam mulus, putihmulus, atau kekuning-kuningan. Induk betina ayam kampung yang akan dikawinsilangkan harus dipilih dari induk yang sudah pernah bertelur. Sebaiknya yang hampermengeram. Ayam ini ditangkap dan duburnya ditutup dengan sekeping tempurung,agar tidak dikawini lagi oleh ayam pejantan kampung. Setelah induk ayam betinakampung ini bertelur lagi satu atau dua butir, tapi tanpa dibuahi ayam jantankampung, Barulah ia dikawinkan dengan induk pejantan ayam hutan hijau yangsudah jinak itu.
Sebelum dikawinkan,dubur induk ayam betina kampung dibersihkan dulu. Caranya dengan mencabuti bulusekitar dubur sampai bersih da kelimis betul. Pembersihan ini perlu, agar dalamperkawinan nanti alat kelamin ayam hutan jantan bisa jatuh sakit, atau matisecara mendadak. Perkawinan silang antara kedua jenis ayam ini tidak berjalansecara langsung, tapi dilakukan dengan tipuan. Induk Ayam betina kampung diikatdulu kakinya dengan tali, selanjutnya dikurung dalam lubang tanah yangsebelumnya sudah digali. Lubang galian pendek saja, asal cukup untuk menaruhtubuh induk ayam betina, Ayam ditaruh dalam lubang dengan tubuh menungging keatas. Lalu bulu ekor disisihkan, kesamping, dan diikat dengan tali. Barukemudian, badan antara kedua sayap dipantek dengan paku besar atau pantekbambu, agar ayam tidak bergerak-gerak. Ekor diikat kesamping, agar duburnyamenonjol keluar. Kalau sudah, kepala ditutup dengan rumputan, agar tidakterlihat oleh pejantan ayam hutan hijau.
Sesudah persiapan beres, tinggal memancing birahi induk jantan ayamhutan hijau. Untuk ini perlu bantuan ayam hutan betina yang akan bertugassebagai pemikat dan pembangkit birahi. Acara perkawinan ini sebaiknyaberlangsung pada pagi dan sore hari.
Ayamhutan jantan dalam kurungan didekatkan ketempat ayam kampung sekitar 1 meter.Lalu dasar kurungan didekatkan ke tempat ayam kampung sekitar 1meter lalu dasarkurungan yang terbuat dari anyaman bamboo dilepas. Selanjutnya ayam hutan hijaubetina digenggam kedua pangkal pahanya dan ditonjok-tonjok ke muka ayam hutanjantan, sambil menggiring ayam hutan hijau bersama kurungannya kearah ayamkampung yang disandera dalam lubang. Kalau birahi induk ayam hutan hijau jantanmemuncak, ia akan segera menggigit jengger ayam hutan hijau betina. Begitu betinaini harus digeser dengan cekatan kearah atas punggung induk ayam kampung betinayang terletak lebih rendah karena disekap dalam lubang. Kalau induk pejantan ayamhutan hijau sudah nangkring di atas punggung ayam hutan hijau betina, dengangesit pula ayam hutan betina ini digeser sehingga tidak menghalangi ayamkampung lagi. Jengger ayam hutan hijau betina tetap digigit, tapi yang dikawiniadalah ayam kampung betina tadi yang berada dibawahnya. Setelah perkawinan iniberhasil, ayam kampung betina dilepas dan duburnya ditutupi lagi dengankepingan batok, agar tidak dikawini ayam jago lain. Kalau perkawinan iniberhasil, cukup satu kali saja ayam kampung betina dikawinkan dengan ayam hutanjantan. Tapi kalau ragu-ragu, boleh dikawinkan ulang sekali lagi. Sebagai pejantan,induk jantan ayam hutan hijau bisa dikawinkan seminggu sekali dengan indukbetina ayam kampung lain. Yang penting kondisi tubuhnya harus benar-benar baik.Telur yang dihasilkan diseleksi, hanya yang bertunas saja yang ditetaskan. Pengeramanbisa dilakukan dengan pengeraman induk ayam kampung itu sendiri, selama 21hari. Anak bekisar yang menetas, biasanya sudah gesit berlarian begitu keluardari sarangnya. Pemeliharaan selanjutnya tak beda dengan anak ayam kampunglain. Setelah anak bekisar berumur 2-3 bulan yang bagus dimasukkan dalamkurungan dan dikerek seperti burung perkutut. Pilih yang kira-kira bagussuaranya, sedang yang jelek dan bekisar betina, dilepas begitu saja sepertiayam kampung lain. Selanjutnya bekisar jantan yang sudah mulai dewasa dan bagussuaranya dipisahkan dalam kandang tersendiri, dan bisa dijual denga hargakhusus.