Wednesday, July 4, 2012

HORMON TANAMAN ATAU FITOHORMON

Berkat ketekunan para ahli - ahli biologi maka kemudian dapat diketahui bahwa antara hewan dan tanaman tingkat tinggi memiliki banyak persamaan yang mendasar. Persamaan tersebut secara singkat dapat dinyatakan sebagai berikut:
  1. Hewan dan tanaman memiliki suatu substansi yang pada hewan maupun tanaman diberi nama protoplasma klik disini . protoplasma X bentuknya sama-sama cair, komposisinya sama, sifat-sifatnyapun sama.
  2. Protoplasma hewan maupun tanaman disimpan dalam satu unit sangat kecil, yang namanya sel.
  3. Dalam tubuh hewan dan tanaman terjadi proses yang sama untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Proses ini disebut metabolisme yang mengubah zat karbohidrat, lemak, protein, menjadi energi dan atau panas
  4. Hewan dan tanaman memiliki daya mampu untuk menghadapi pengaruh fisik dari luar
  5. Tubuh hewan maupun tanaman tumbuh melalui proses yang kompleks berupa pembelahan sel, pembesaran sel dan akhirnya membentuk organ-organ yang beraneka ragam fungsinya.
  6. Hewan dan tanaman mempunyai daya , mampu untuk berkembang biak.
  7. Hewan dan tanaman mempunyai hukum-hukum turun-temurun yang sama dan hukum-hukum evolusi pula.
 A. Pertumbuhan Tanaman. 
ciri-ciri yang khas dari suatu jenis tanaman yang sedang tumbuh nampak pada perubahan tingginya, melebarnya mahkota, membesarnyabatang pokok dan lain-lain. hewan dan tanaman dalam bergerak pertumbuhannya bergantung pada faktor ekstern dan intern. pada tanaman yang lebih nampak adalah faktor -faktor ekstern, faktor-faktor ini yaitu :
  • Sinar Matahari,  Sinar matahari besar pengaruhnya terhadap kelangsungan asimilasi zat karbodioksida dengan menghasilkan beberapa zat asimilat. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tumbuh memanjang namun lemah lunglai. Setiap tanaman membutuhkan volume sinar matahari tertentu. bilamana cukup terang pertumbuhannya akan tegak, tegar dan subur.  Ada jenis tanaman yang hanya dapat berbunga/ berbuah bilamana tumbuh didaerah dengan sinar matahari lebih dari 10 jam rata -rata dalam sehari. sebaliknya, ada jenis tanaman yang hanya dapat berbunga dan berbuah didaerah dengan sinar matahari kurang dari 10 jam rata-rata dalam sehari, dari sini kemudian tanaman digolongkan atas jenis - jenis tanaman yang berhari panjang dan pendek disamping itu ada tanaman netral.
  • Suhu Udara. Berjenis-jenis tanaman bilamana tumbuh didataran rendah cepat tumbuhnya dan berbunga lebat, sebaliknya bilamana tumbuh didataran tinggi yang rendah suhunya akan tumbuh perlahan-lahan dan kerdil, berbunganyapun lamban. Jenis -jenis tanaman tanaman pinus dapat tumbuh didataran rendah tropis, namun dapat pula tumbuh didaerah yang beriklim empat alias menghadapi musim es ( winter) tanpa mengalami gugur daun.
  • Air dan Kelembapan Udara. Faktor air dan kelembapan udara sering menentukan mati hidupnya tanaman pula.
B. Avana dan auxin Test

Timbul pertanyaan apakah ada faktor intern yang dapat ikut berperan terhadap kelangsungan pertumbuhan tanaman. Sejak tahun 1880 para hali tumbuh tumbuhan sudah menyibukkan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut. Akhirnya dalam tahun 1928 seorang ahli tumbuh tumbuhan bernama F.W Want melalui penyelidikannya, dapat menyatakan bahwa zat penumbuh itu memang ada. Penelitiannya dikenal dengan nama AVANA-Test. kata AVANA berasal dari nama Avena Sativa, sejenis gandum. avena -test berlangsung seperti gambar 1

   ket: beberapa macam percobaan yang dilakukan terhadap pucuk koleoptil  kecambah Avena sativa ( sejenis gandum) untuk membuktikan adanya zat penggerak tumbuh.
keterangan Gambar :
A.1.  Semai avena sativa dipotong pucuk penutup ( koleoptil) dari ujung batang pertamanya ( epikotil).
    2.  Setelah dipotong, tidak nampak adanya pertumbuhan ( peningkatan tinggi ) epikotil. alias terhenti
         pertumbuhannya.
    3.  Setelah beberapa saat kemudian, potongan koleoptil ditempelkan lagi pada pucuk epikotil maka
         nampak memajang.
B.1.   Pucuk koleoptil dipotong, kemudian ditempatkan diatas sepotong agar.
    2.  Beberapa saat kemudian potongan agar, tampak pucuk koleoptil ditempatkan diatas pucuk epikotil
         Epikotil yang setelah dipotong tidak menunjukkan pertumbuhan lagi,  kini memanjang lagi.
C.1.  Pucuk koleoptil dipotong, kemudian ditempatkan diatas sepotong agar.
    2.  Epikotil tidak memenajng, namun setelah dipotong agar tersebut, agar(tanpa potongan pucuk 
          koleoptil) ditempatkan beberapa saat kemudian diatas sisi ujung koleoptil yang dipotong, kini 
         memanjang lagi, namun tumbuh melengkung. ini berarti bahwa ada pertumbuhan sebelah saja.

Makna dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pucuk koleoptil mengandung suatu jenis unsur ( zat) penggerak tumbuh (Gb. A)
  • Zat penggerak tumbuh dapt mengalirkan ke bawah, meresap ke dalam potongan agar-agar dn masih aktif untuk beberapa waktu (Gb. B)
  • Zat penggerak tumbuh dapat mempengaruhi hanya sebagian ( sebelah ) saja dari epikotil yang dipotong pucuknya (Gb. C)
dengan keberhasilan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pucuk koleoptil mengandung zat yang khasiatnya dapat mendorong pertumbuhan vegetatif dari semai tanaman avena sativa. sejak  diketahui terdapat zat yang dapat merangsang pertumbuhan tersebut, penelitian berjalan terus. hasilnya dapat diisolasi sejenis gugusan kimiawi yang disebut auxin. kata Auxin bersal dari Bahasa Yunani yang berarti menambah, tumbuh, atau menumbuhkan.Auxin dapat diisolasi dari biji yang sedang tumbuh ( semai). Auxin terdapat didalm biji -bijian maupun tepungsari bunga yang sedang tidak aktif. Auxin dihasilkan pula oleh pucuk-pucuk batang/ cabang maupun ranting. menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman. penyebarluasan Auxin arahnya dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis ( Floem) atau jaringan parenkhim. Jenis-jenis Auxin yang telah berhasil diisolasi adalah Auxin A, Auxin B, dan Hetero Auxin ditemukan dalam tahun 1934 dan zat tersebut dapat diindentifikasi sebagai zat kimiawi  asam - indolil asetat. Dalam 1935-an  diteemukan pula bahwa asam b-indolil asetat dapat dihasilkan dari cendawan Rhizopus Suinus. akhirnya para ahli biokimia berkesimpulan bahwa hormon tanaman yang tulen adalah Auxin A dan Auxin B

C. Auxin Sintesis, dengan ditemukannya rumus kimiawi auxin tersebut, maka bagi ahli-ahli biokimia terbuka jalan lebar-lebar untuk menemukan dan menciptakan jenis-jenis auxin baru. Jenis-jenis auxin sintesis inimempunyai daya guna yang sama dengan fitohormon yang tulen. Dalam hakikatnya hormon tanaman yang aslimaupun yang tidak asli mempunyai daya guna yang umum, yaitu mempercepat proses pertumbuhan dan bukan untuk meningkatkan pertumbuhan keseluruhan.



Penebar swadaya -seri Pertanian-LXXXI/271/88