Thursday, June 28, 2012

Cara Menetaskan Telur Walet dengan Induk Asuh Seriti

Seriti yang membuat sarang dirumah walet dan menghasilkan telur dapat dijadikan sarana untuk menghadirkan walet. Cara ini dikenal dengan istilah ganti telur. dengan cara ini anakan walet bisa diternakan di dalam rumah. Seriti (Collacalia Esculenta) sering dijadikan pendahulu dalam menjaring walet, yakni dengan cara pemalsuan telur. hal ini seriti mempuyai perilaku mirip dengan walet, dalam bertelur sama-sama menghasilkan 2 butir, ukuran dan warna tubuhya pun hampir sama bedanya bulu perut seriti berwarn putih. begitu juga dengan anakan sangat mirip sampai-sampai seriti tidak bisa membedakan anaknya sendiri dengan anak walet. praktek pemalsuan telur ini diharapkan dapat mempercepat kehadiran walet.
Ganti Telur : Tehnik telur dapat diterapkan pada rumah walet yang sudah dihuni seriti, dan sriti sudah membuat sarangnya di kerangka langit-langit. Jika rumah belum dihuni seriti perlu diundang lebih dulu. Caranya tidak berbeda dengan mengundang walet, untuk mendapatkan telurwalet tidak terlalu sulit karena saat ini sudah banyak yang menjualnya, tehnik pergantian telur cukup mudah, telur seriti yang masih berada disarangnya diganti dengan telur walet. Tujuannaya untuk mengelabui seriti agar mau mengerami telur walet hingga menetas. Telur walet yang akan dipergunakan untuk mengganti telur seriti harus fertil ( Hidup). Fertil tidaknya telur dapat dilihat dengan cara menghadapkan telur itu ke sinar matahari atau alat candling. Yang fertil ditandai dengan adanya noktah hitam dan semacam serat - serat halus yang bergerak disekelilingnya. sedangkan telur infertil (mati) hanya mengandung noktah hitam tanpa serat serat halus. Disamping Fertil, kondisi telur walet juga harus bagus dan tidak retak. Telur retak dapat mengandung semut, cecak maupun tokek yang merupakan momok bagi walet. peletakan telur sebaiknya menggunakan sendok, jika dengan tangan dikwatirkan seriti tidak mau mengerami karena bau tangan. waktu yang tepat untuk mengganti telur adalah saat seriti sedang keluar mencari pakan ( siang hari ). Sebaiknya penggantian telur dilakukan ketika populasi seriti sudah cukup banyak, pada tiap sarang seriti ditempatkan 2 butir telur walet yang beratnya masing-masing 5.8 gram. Jika jumlahnya kurang atau lebih bisa jadi si seriti curiga dan tau dirinya dikelabui, sehingga calon induk asuh ini tidak mau mengerami, untuk mendapatkan hasil tetas terbaik umur telur yang diletakkan dianjurkan tidak lebih dari 1 hari. Telur yang umurnya lebih 1 hari diinapkan daya tetasnya kurang bagus. pada musim hujan daya tetas telur umumnya lebih tinggi dibandingkan saat musim kemarau. Pasalnya kondisi dalam rumah walet cenderung lembab ketika musim hujan. proses penetasan telur memang memerlukan kelembapan tinggi skitar 90% kelembapan setinggi ini dapat direkayasa dengan menggunakan pipa-pipa paralon yang menghembuskan air lewat lubang-lubangnya.
Telur walet menetas setalah 15 hari. seriti sebagai induk asuhnya akan memelihara dan merawat anak walet seperti merawat anaknya sendiri. Induk ini akan menyuapinya sampai si anak mampu terbang dan mencari pakan sendiri. Setelah anak walet mandiri seriti akan pergi meninggalkan sarangnya. Namun walet muda tetap tinggal di sarang untuk berbiak dan membuat sarang.
Anak Walet. Sebagian orang menganggap pemalsuan telur ini masih kurang cepat mendatangkan hasil. untuk itu mereka langsung menempatkan anak walet disarang seriti, karena menempatkan anak walet resiko kegagalannya lebih kecil dibandingkan dengan penggantian telur. anak telur walet yang bisa ditaruh disarang seriti berkisar 1-14 hari. anak walet yang kurang dari 2 minggu diharapkan dapat beradaptasi dengan kondisi rumah walet. anak walet mulai belajar terbang sekitar 43 hari ketika bulu sayap sudah lengkap dan masih mengantung di sarang. pada saat belajar terbang, anak walet sekaligusdiberi pelajaran mencari pakan. caranya anak walet yang sudah lapar dilepaskan di ruang tertutup (kamar) yang gelap di dalam rumah walet. Pada bagian tengah ruangan dipasang lampu sebagai penerang. kemudian lepaskan serangga-serangga kecil seperti wereng atau semut terbang di dekat lampu. lampu anak-anak walet yang lapar akan tertarik untuk menyambar serangga. Setelah anak walet mahir berburu, mereka lantas dilepas bebas dirumah walet. Sebelum pelepasan, lubang keluar masuk burung dipasang kawat kasa untuk mencegah burung terbang keluar rumah. Suplai pakan tetap diberikan berupa serangga tangkapan dari alam.
Setelah lima hari, kawat kasa dilepas. Anak-anak walet dibiarkan mencari pakan sendiri dialam bebas, Kembali tidaknya anak-anak walet tergantung ketersediaan pakan dilingkungan sekitar rumah walet, Dalam hal ini kondiri rumah juga tidabisa dikesampingkan.


Sumber:
Trubus, budidaya walet