salah satu penyebab kegagalan dalam menyuburkan tanah dengan pupuk ialah akibat salah pupuk. Pupuk itu semacam racun, kata salah seorang petani sayur-mayur dari sumatera utara.memang benar, sebab pupuk khususnya pupuk buatan tak lain dari bahan-bahan kimia yang diramu sedemikian rupa meniru zat yang dikandung tanah. oleh sebab itu cara, pakainya, dosisnya, berikut khasiatnya bagi tanaman harus diketahui dulu secara benar sebelum memupuk. celakanya hal-hal penting seperti ini justru lolos dari perhatian petani.
Akibatnya pupuk sering memberikan hasil yang aneh-aneh bagi tanah maupun tanaman. Ada tanaman tumbuh subur setelah dipupuk. tapi seumur-umur tidak mau berbuah. kalau toh berbuah, ia tak kuat bertahan sampai siap dipanen alias gugur sebelum jadi, Acapkali pula terlihat tanaman berubah kekuning-kuningan dengan tanah mnegering setelah diberi pupuk. Dan yang paling mengecewakan juga, tanaman yang diberi pupuk sama sekali tidk bergeming. subur tidak, kuruspun tidak, padahal uang sudah terlanjur lenyap untuk membeli pupuk. kalau hasilnya begini petani umumnya melemparkan unek-unek pada pupuk. Pupuknya tak becus, kata mereka. malah pernah diduga beberapa petani didaerah membawa berbagai jenis penyakit seperti wereng yang sempat membumi hangus padi petani, padahal kalau disimak secara seksama kebanyakan petanilah yang kurang paham liku-liku pupuk dan memupuk. Jadi semestinya sebelum membeli pupuk kita sudah punya pengetahuan tentang pupuk itu.
Urea, misalnya sepanjang yang diketahui petani pupuk yang satu ini hanya berfaedah untuk memeberikan pertumbuhan alias memacu pertumbuhan batang, daha, dan hijau daun. tetapi tidak itu saja harus diketahui sifatnya, kapan pemberiannya yang tepat berikut resiko yang timbul bila diberikan kelewat batas. tak jarang kita lihat petani masih saja memberi urea pada tanaman pada usia pembentukan buah. sudah barang tentu perlakuan ini membuat tanaman padi tadi mendadak lupa berbuah dan tumbuh makin bongsor. Kalau toh nanti tanaman padi yang subur ini berbuah, tanamannya tak kuat menopang buahnya. Angin bertiup lamban saja atau hujan misalnya sudah cukup membuat tanaman ini rebah alias ambruk.
Semestinya kalau petani padi tadi tahu pemakaian urea yang benar, ia tak akan memebrikan urea lagi jika tanaman mendekati usia berbuah karena peranan pupuk urea tadi tak lain dari menyburkan tanaman. dan kalau ia mau memberikan pupuk semacam itu lagi misalnya untuk tanaman buah, setidaknya setelah selesai panen supaya tanaman itu subur kembali. Singkat kata kalau liku-liku pupuk dan memupuk ini dikuasai betul niscaya duit yang dimanfaatkan untuk membeli pupuk tidak akan terbuang percuma. inilah kunci yang paling penting.